Minggu, 06 Mei 2012

Love is Blind


Pada masa dulu, sebelum dunia diciptakan seperti yang kita kenal sekarang, dan manusia belum lagi menginjakkan kakinya disana, semua sifat kebaikan dan kejahatan berkeliaran tak tentu arah dan merasa bosan, tak tau apa yang hendak dilakukan.

    Suatu hari, mereka berkumpul dan merasa lebih bosan lagi daripada sebelumnya, sampai ketika Kecerdikan  menemukan usul,“Mari kita bermain petak umpet.” Mereka semua menyukai ide tersebut. Dan secara tiba-tiba, Madness/Kegilaan   berteriak,“Aku ingin menghitung, biar aku saja yang menghitung!”

    Dan karena tidak ada yang cukup gila untuk ingin mencari Kegilaan , semua yang lain setuju saja. Kegilaan  segera bersandar ke pohon dan mulai menghitung,“Satu, dua, tiga...”

       Sementara Kegilaan  menghitung, semua sifat Kebaikan  dan Kejahatan  tersebut bersembunyi. Kelembutan   menggantung dirinya di ujung bulan, Pengkhianatan  bersembunyi di tumpukan sampah, Kasih Sayang  bergulung di antara awan, dan 

Nafsu Kegairahan  pergi ke tengah-tengah bumi. Kebohongan  berkata akan bersembunyi di bawah batu, tapi ternyata justru bersembunyi di dasar danau.

Sementara itu, Ketamakan  masuk ke dalam kantung yang kemudian ternyata dirobeknya karena kantung itu dirasanya tidak nyaman.

      Dan Kegilaan  masih terus menghitung,“Tujuh puluh sembilan, delapan puluh, delapan puluh satu...” Ketika itu, semua sifat tersebut telah bersembunyi – kecuali 

Cinta . Seperti Keragu-raguan , demikianlah Cinta , dia tak bisa memutuskan kemana harus bersembunyi.

       Dan ini tentu tidak mengejutkan karena kita semua tahu betapa sulitnya menyembunyikan Cinta . Pada saat Kegilaan  sampai pada hitungan ke-99, Cinta  segera melompat bersembunyi ke kebun bunga Mawar. Dan dengan bersemangat Kegilaan  berbalik dan berteriak,“Bersiaplah, ini aku datang! Akan kutemukan kalian semua”.

Kemalasan  adalah yang pertama ditemukan, karena dia bahkan tidak punya energi untuk mencoba bersembunyi, disusul oleh Keragu-raguan , yang masih mondar-mandir karena tak tahu kemana harus sembunyi.

   Kemudian, secara hampir beruntun Kegilaan  segera menemukan Kelembutan  di ujung bulan, Kebohongan  di dasar danau,
dan Gairah  di tengah-tengah bumi. Satu persatu Kegilaan  menemukan mereka semua, kecuali lagi lagi Cinta Kegilaan  mulai menjadi semakin gila karena putus asa untuk menemukan Cinta .

     Tapi Kecemburuan  yang iri pada Cinta  yang belum juga ditemukan, berbisik pada Kegilaan ,“Kau hanya perlu mencari Cinta , dan dia bersembunyi di semak bunga Mawar.” Kegilaan  mengambil garpu taman dan menusuk-nusuknya serampangan ke arah semak Mawar. Dia terus menusuk-nusuk sampai terdengar suara tangis memilukan yang membuatnya berhenti. Cinta  keluar dari persembunyiannya sambil menutup mukanya dengan tangan. Diantara jari-jarinya mengalir darah segar yang ternyata berasal dari kedua belah matanya.

Kegilaan  yang terlalu bersemangat untuk menemukan Cinta , tanpa sengaja telah melukai Cinta . “Apa yang telah kulakukan!” teriaknya menyesal. “Aku telah membuatmu buta! Bagaimana aku harus memperbaikinya?” Cinta  menjawab,“Kau tak mungkin memperbaikinya. Tapi kalau kamu bersedia melakukan sesuatu untukku, kamu bisa menjadi penuntunku.”

Dan semenjak itulah, Cinta  itu buta namun dia bisa melihat dalam kegelapan, karena dia selalu disampingi oleh Kegilaan .

1 komentar: